Dirgahayu Bhayangkara

Mungkin kalau hari ini saya tidak meng-akses Kaskus.us, saya tidak akan tahu bahwa bapak-bapak dan ibu-ibu Polisi kita sedang berulah....eh, maksudnya berultah (yang ulang tahun profesinya, bukan individunya lho ya). Memang negara ini punya banyak hari-hari bernama, beberapa penting untuk diingat seperti Hari Kemerdekaan yang bertanggal merah, dan beberapa sangat tidak penting karena tidak libur.

Nah, apakah Hari Bhayangara ini penting? Pertama, karena hari ini tidak libur, jadi masuk kategori tidak penting sesuai definisi sebelumnya. Tapi tunggu dulu, suatu ulang tahun bisa menjadi sangat penting bagi pihak-pihak yang terafiliasi, dan sayangnya sebagai warga negara Indonesia, mau tidak mau saya memiliki afiliasi dengan Polisi. Maka dari itu harus dianggap penting (lagian mumpung saya ingat hari ini HUT Polri--")

Sebuah Ulang Tahun alangkah baiknya untuk dirayakan dengan melihat ke belakang, kepada hal-hal yang telah tercapai sebelumnya. Dan sewajarnya hal-hal yang baik terus ditingkatkan, yang jelek disembunyikan (seperti biasanya). Untuk HUT yang ini adalah HUT ke-63. Sudah selama itulah polisi melayani masyarakat. apakah kita merasa telah terlayani dengan baik? mungkin untuk beberapa masalah jawabannya "ya", sedangkan masalah-masalah lainnya jawabannya "ya...ya jelas enggak lah". Jadi apa saja sih yang membuat orang tidak pernah puas dengan kinerja polisi? bukankah mereka punya cerita sukses nembakin teroris? nangkapin pedagang narkotik? Melancarkan Lalu Lintas (walau sering kabur disaat situasi tidak terkendali)? ngerazia SIM? ngawal konvoi Harley? Polisi dan segala kompleksitasnya...itulah yang menurutsaya selalu membuat orang tidak puas....

Polisi adalah pekerjaan yang penuh tantangan, mereka adalah garis depan penegakan hukum di Indonesia. Artinya, mereka harus tahu hukum. Bukan cuma dasar-dasarnya tetapi juga segi praktisnya. Kesalahan di bidang hukum ini bisa-bisa membuat seorang penjahat lolos dari hukuman atau, yang lebih buruk lagi, orang tidak bersalah malah mendapat hukuman.

Polisi terkadang ditempatkan di posisi yang sulit. Hal ini menurut saya menyababkan kinerja mereka sedikit terganggu dan polisi tidak bisa sepenuhnya disalahkan (tandanya mereka tetap salah walaupun sedikit). Polisi sebagai penegak Undang-undang, haruslah patuh kepada Undang-undang tersebut. Masalahnya UU di Indonesia banyak yang kacau! Kenapa? Soalnya anggota DPR pada tidur! Kok bisa? Namanya juga Indonesia...nah, kekacauan hukum ini yang kadang membuat polisi bingung dengan wewenangnya. Mana yang jatahnya dia, jatahnya kejaksaan, KPK, Dishub, Hansip, sering jadi tidak jelas. Ahirnya melayanglah efisiensi kerja para polisi itu...salahnya polisi? belum tentu. Karena pihak lain juga tidak tau apa-apa saja jatah mereka.

Polisi juga ditempatkan di posisi yang rawan penyelewengan, baik oleh mafia peradilan maupun mafia kepolisian sendiri. Kadang penyidik di lapangan sudah beres dan bersih kerjanya, atasannya tiba-tiba dapat mobil baru. Kadang polisinya sudah bener semua, Jaksa atau Hakimnya sudah dapat mobil yang harusnya dikasih ke atasan polisi tadi. Atau mungkin semua sudah dapat mobil gratis, beda-beda tipenya berdasarkan pangkat dan "keemberan" masing-masing. Polisi bekerja dan menyandarkan keberhasilannya pada suatu sistem yang mana variabelnya berkaitan erat satu sama lain. Sistem inilah saudara-saudaraku sekalian yang seringkali terkontaminasi di bangsa ini...salahnya polisi? bisa ya bisa tidak.


Adakalanya juga polisi memperlakukan sesuatu dengan tidak sepantasnya...contohnya membuat SIM yang mudah (dengan cara membiarkan calo-calo berkeliaran bebas di kantor polisi) dan mempersulit warga yang mau melaporkan pencurian. Mereka kerap berperan sebagai pengatur daripada teman dari masyarakat. Dalam prakteknya Polisi sering berperan sebagai hakim di tempat untuk menyelesaikan perkara-perkara kecil. Dengan image yang tidak friendly masyarakat tidak akan menganggap mereka sebagai "pihak yang akan menolong menyelesaikan masalah", tetapi lebih sebagai "pihak yang kalau tidak diturutin malah lebih gawat urusannya". Hal ini penting mengingat kepercayaan publik sangat penting dalam sukses tidaknya kinerja Kepolisian. Kerjasama antara Polisi dengan seluruh pihak akan menjamin penegakan hukum yang lebih baik (walaupun kalau semua taat hukum, Polisi pada nganggur dan magabut kaya' di Singapura)

Dongeng saya di atas menunjukkan bahwa umur Polisi yang semakin tua, malah menimbulkan berbagai masalah yang harus mereka hadapi. Manusia selalu berkembang, apalagi penjahatnya. Dan sangat sulit memang untuk memiliki fleksibilitas agar bisa mengikuti perkembangan tersebut. Happy anniversary Cops Dude! Semoga makin tua makin bijaksana!


0 comments: